Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

<b></b>

Selasa, 18 Mei 2010

sekedar guyonan/lelucon

Usia pernikahannya memang baru menginjak 3 bulan, tapi Dodo dan Dinda kini tak lagi jaim (Jaga image). Waktu pacaran dulu, Dinda selalu saja jaim ketika mereka lagi makan bersama. Seperti tidak nikmat, Dinda makannya pelan-pelan, cimit-cimit, and malu-malu kucing. Dinda ingin sekali dilihat Dodo sebagai sosok perempuan yang anggun dan punya tata krama. Sebaliknya, Dodo cuek dan memang terbiasa apa adanya, makannya lahap, kaya orang yang sangat kelaparan.

Setiap mereka hangout dan makan diluar misalnya, Dinda tak pernah merasa kenyang, dia ingin menunjukkan pada mas Dodo, bahwa dirinya itu orang yang sangat menjaga etika dan bertata krama. Sedangkan Dodo adalah orang yang cuek, buktinya perutnya yang buncit itu menandakan bahwa dirinya doyan makan tanpa punya malu sedikitpun. Tapi sekarang berbeda, setelah menikah, Dinda pun cuek-cuek saja melahap makanan. Bahkan lebih parah dari si Dodo, makannya celamitan gak punya etika. Ya, mungkin ini pengaruh dari bayi yang lagi dikandungnya sehingga memerlukan sumber energi tambahan. Tapi meskipun demikian mereka tidak pernah absen untuk makan dg membaca bismillah, memulai memakan makanan dari pinggir dan berhenti makan sebelum kenyang.

Tak hanya masalah makanan sebenarnya, ketika pacaran dulu, Dodo adalah orang yang sangat hobi membuang angin alias ngentut. Namun anehnya, ketika lagi hangout bersama Dinda atau sedang ngapel ke rumah calon mertua, Dodoi adalah orang yang sangat pandai menjaga rahasa kentutnya. Ada-ada saja ulahnya. Mulai dari permisi minta ijin ke kamar mandi atau permisi ke luar untuk mengecek apakah sepeda motornya sudah terkunci, itu semua sebenarnya hanyalah alih-alih Dodo untuk permisi kentut, tanpa sepengetahuan Dinda dan calon mertuanya itu.

Hari hari pertama setelah honeymoon, Dodo memang masih selalu menyembunyikan kentutnya itu. Tapi setelah 3 bulan, kentutnya Dodoi adalah bahan becandaan mereka. Mereka balas membalas, pertama Dodo, lalu disusul dengan Dinda, dan begitu pula sebaliknya.

Selain itu, ketika masih pacaran dulu, Dinda selalu memakai parfum yang wangi. Semua dibeli dengan harga yang tidaklah murah. Sebotol berkisar harga 200 ribu hingga 500 ribu. Tak lupa bedak yang tebal untuk menutupi bekas jerawatnya itu. Harganya memang tidak mahal, tapi cukup membuat kantong menipis. Belum bajunya yang up to date dengan tren saat itu, super ketat, dan seksi. Tapi lihatlah kini setelah menikah, boro-boro mau memakai pakaian yang ketat dan seksi untuk menyenangkan suami. Yang diapakai adalah daster bolong kesayangannya. Bau yang tercium juga bukan parfum wangi seperti yang ia pakai dulu ketika masih gadis, yang tercium adalah bau tidak sedap karena ia lupa untuk mandi sore. Padahal wewangian atau parfum yang istri pakai di rumah untuk menyenangkan suaminya, itulah yang akan mendatangkan pahala, sedangkan parfum yang ia pakai ketika di luar rumah waktu berpacaran dulu akan mendapatkan dosa dan laknat dari para malaikat.

Lain halnya dengan Dodo, ketika masih pacaran dulu, ia tak pernah lupa untuk memakai deodorant agar ketiaknya tidak bau. Namun anehnya, setelah menikah ketiaknya bau sekali, bulu nya pun setiap jumat tidak pernah dicabut/dipotong. Bau mulutnya pun tidak sedap. Maklum hal yang menjadi kesukaannya ialah makan jengkol pete dan juga merokok. Padahal klo ia memperdalam agama, seharusnya ia menggosok giginya sebelum menjalankan solat fardhu. Selain mulutnya segar, ia pun mendapatkan pahala, karna hukum bersiwak (menggogosok gigi) sebelum solat adalah sunnah muakad atau sangat dianjurkan. Tak hanya itu, Ia pun seharrusnya tidak akan merokok, karena selain para ulama banyak yang mengharamkannya, ternyata asap rokok itu sangat membahayakan kesehatan anak dan istrinya..

Sudah 3 tahun usia pernikahan mereka. Difa sang buah hati pun kini telah bisa berjalan bahkan berlari. Dinda kini pun telah banyak mengetahui agama dari pengajian di lingkunan rumahnya tersebut. Begitu juga dengan Dodo, pengajian di musholla kantornya setiap abis solat ashar telah banyak menyadarkannya untuk dapat hidup lebih islami. Sudah menjadi kewajiban suamilah untuk menyayangi istri dan anak-anaknya, mengarahkan mereka agar lebih baik dan berakhlakul kharimah.

Dodo kini pun tak lagi merokok. Meskipun sulit, tapi karena imannya yang besar kepada Rabb dan rasulnya, serta karna cintanya kepada istri dan anak-anaknya, ia pun sudah 1 tahun ini tidak merokok. Ia sadar bahwa merokok adalah salah satu perbuatan boros yang sangat dicintai oleh syaithan dan dibenci Allah. Ia berfikir, klo ia tidak merokok, uang 10 ribu yang tadinya ia belikan rokok setiap hari dapat ia tabung untuk membelikan kurban kambing pada idhul adha. Ia pun rajin memotong rambut ketiaknya di waktu Jumat dan tak lupa memakai deodorant dan parfum pilihan istrinya itu.

Sedangkan Dinda sudah jauh berbeda dg Dinda yang dulu. Ketika di luar rumah, atau sedang berpergian ke pesta ia tidaklah memakai parfum, tidak pula memakai pakaian yang ketat dan super seksi. Ia memakai pakaian muslimah, pakaian yang lebih disukai Allah dan suaminya. Namun, ketika di rumah, ia bebas untuk berpakaian, tapi tidaklah daster oblong yang sering ia pakai. Ia memakai pakaian yang menarik, dengan parfum yang sangat disukai oleh suaminya. Dodo dan Dinda kini pun sangat berbahagia. Mereka semakin hari semakin cinta, sebagaimana kemesraan mereka satu sama lain yang semakin bertambah.

Tidak ada komentar: